Sabtu, 18 April 2009

biografi



BIOGRAFI ARFIAN

Nama aku adalah Arfian, aku lebih akrab di sapa Fian atau Iyan. Aku terlahir dari keluarga yang sederhana pada tanggal 23 Januari 1992 di kota Bogor, namun saat ini telah menjadi kota Depok. Saat ini aku tinggal bersama orang tua ku di jalan Usmandehir RT 01 RW 01 no.66 Limo-Depok. Aku adalah anak pertama dari dua bersaudara, adik ku bernama Suciyanti yang sekarang sudah berusia 12 tahun. Sekarang aku duduk di bangku SMA kelas XI tepatnya di kelas XI IA 2.

Aku termasuk tipe orang yang egois, namun aku juga anak yang baik hati dan tidak sombong ,dan aku termasuk orang yang sukar bergaul.

Sabtu, 11 April 2009

bigrafi

Biografi Chairil Anwar (1922 - 1949)

Chairil Anwar dilahirkan di Medan, 26 Julai 1922. Dia dibesarkan dalam keluarga yang cukup berantakan. Kedua ibu bapanya bercerai, dan ayahnya berkahwin lagi. Selepas perceraian itu, saat habis SMA, Chairil mengikut ibunya ke Jakarta.
Semasa kecil di Medan, Chairil sangat rapat dengan neneknya. Keakraban ini begitu memberi kesan kepada hidup Chairil. Dalam hidupnya yang amat jarang berduka, salah satu kepedihan terhebat adalah saat neneknya meninggal dunia. Chairil melukiskan kedukaan itu dalam sajak yang luar biasa pedih:
Bukan kematian benar yang menusuk kalbu/ Keridlaanmu menerima segala tiba/ Tak kutahu setinggi itu atas debu/ Dan duka maha tuan bertahta
Sesudah nenek, ibu adalah wanita kedua yang paling Chairil puja. Dia bahkan terbiasa membilang nama ayahnya, Tulus, di depan sang Ibu, sebagai tanda menyebelahi nasib si ibu. Dan di depan ibunya, Chairil acapkali kehilangan sisinya yang liar. Beberapa puisi Chairil juga menunjukkan kecintaannya pada ibunya.
Sejak kecil, semangat Chairil terkenal kedegilannya. Seorang teman dekatnya Sjamsul Ridwan, pernah membuat suatu tulisan tentang kehidupan Chairil Anwar ketika semasa kecil. Menurut dia, salah satu sifat Chairil pada masa kanak-kanaknya ialah pantang dikalahkan, baik pantang kalah dalam suatu persaingan, maupun dalam mendapatkan keinginan hatinya. Keinginan dan hasrat untuk mendapatkan itulah yang menyebabkan jiwanya selalu meluap-luap, menyala-nyala, boleh dikatakan tidak pernah diam.
Rakannya, Jassin pun punya kenangan tentang ini. “Kami pernah bermain bulu tangkis bersama, dan dia kalah. Tapi dia tak mengakui kekalahannya, dan mengajak bertanding terus. Akhirnya saya kalah. Semua itu kerana kami bertanding di depan para gadis.”
Wanita adalah dunia Chairil sesudah buku. Tercatat nama Ida, Sri Ayati, Gadis Rasyid, Mirat, dan Roosmeini sebagai gadis yang dikejar-kejar Chairil. Dan semua nama gadis itu bahkan masuk ke dalam puisi-puisi Chairil. Namun, kepada gadis Karawang, Hapsah, Chairil telah menikahinya.
Pernikahan itu tak berumur panjang. Disebabkan kesulitan ekonomi, dan gaya hidup Chairil yang tak berubah, Hapsah meminta cerai. Saat anaknya berumur 7 bulan, Chairil pun menjadi duda.
Tak lama setelah itu, pukul 15.15 WIB, 28 April 1949, Chairil meninggal dunia. Ada beberapa versi tentang sakitnya. Tapi yang pasti, TBC kronis dan sipilis.
Umur Chairil memang pendek, 27 tahun. Tapi kependekan itu meninggalkan banyak hal bagi perkembangan kesusasteraan Indonesia. Malah dia menjadi contoh terbaik, untuk sikap yang tidak bersungguh-sungguh di dalam menggeluti kesenian. Sikap inilah yang membuat anaknya, Evawani Chairil Anwar, seorang notaris di Bekasi, harus meminta maaf, saat mengenang kematian ayahnya, di tahun 1999, “Saya minta maaf, karena kini saya hidup di suatu dunia yang bertentangan dengan dunia Chairil Anwar.”

Kamis, 09 April 2009

naskah drama

"N I R M A L A "

DRAMATIC PERSONAl

1. MUTI 20 Tahun
2. USI 21 Tahun
3. SIPIR 1 30 Tahun
4. SIPIR 2 35 Tahun
5. AYAH 38 Tahun
6. POLISI 1 26 Tahun
7. POLISI 2 32 Tahun
8. RODI 23 Tahun
9. SITOH 20 Tahun
10. POLISI III s/d POLISI VI kira kira berumur 28 – 30 Tahunan
11. PENJAGA PERPUSTAKAAN 23 Tahun
12. TIKUS

BABAK I

RUANG PENJARA YANG LEMBAB, BANYAK TIKUS, ADA KECOAK. MUTI BERDIRI MENATAP KELUAR, TAK LAMA KEMUDIAN DUA ORANG SIPIR DATANG MENGHAMPIRI SEL MUTI

SIPIR I

Muti, ada yang ingin bertemu?

MUTI

Yang aku nantikan hanya hukuman mati, bukan siapapun!

SIPIR II

Temuilah dia, mungkin saja dia dapat menghiburmu!

MUTI

Katakan padanya, aku tidak ingin dibesuk oleh siapa pun!

SIPIR II

Kau tinggal disini sudah hampir 1 tahun, kenapa engkau tidak mau ditemui oleh siapa pun?

MUTI

Karena aku hanya mengharapakan kematian,apabila manusia melakukan kesalahan maka, ia pantas mendapatkan hukuman. katakan padanya kalau aku tidak ingin bertemu.

SIPIR I

Baiklah, terserah kau saja.

( DUA SPIR PUN PERGI )

SIPIR I

Dia seperti anak presiden saja

SIPIR II

Memangnya kenapa?

SIPIR I

Dia tidak mau meminta perlindungan kepada presiden untuk diringankan hukumannya.

SIPIR II

Memangnya apa yang telah ia lakukan hingga harus berhadapan hukuman mati

SIPIR I

Saya kurang tahu, tapi katanya dia seorang pembunuh

SIPIR II

Apa betul?

SIPIR I

Mungkin, hey! Gimana anakmu, apa dia sudah sembuh?

SIPIR II

Sudah.

BABAK II

RUANGAN PENJARA YANG BECEK, LEMBAB, BANYAK TIKUS, KECOAK, MUTI DUDUK DI LANTAI SAMBIL MENULIS DI LANTAI. MUTI MENGAJAK SEEKOR TIKUS BICARA

MUTI

Waktuku tinggal satu hari lagi

TIKUS

Berarti kau akan bebas.

MUTI

Ya, bebas untuk selamanya

TIKUS

Dan menghirup udara segar

MUTI

Udara panasnya neraka

TKUS

Apa maksumu?

MUTI

Ya, aku akan bertemu malaikat dan akan bertemu tuhan

TIKUS

Aku tidak paham maksudmu

MUTI

Kau pasti tidak mengerti, aku akan terbebas dari dunia fana ini

TIKUS

Oh! Gadis, kenapa kau bisa masuk ruangan pengap begini.

MUTI

Ceritanya panjang dan mungkin kau tidak akan mengerti. Kehidupan wanita pada hakikatnya hanya menjadi budak nafsu. Apalah artinya sebuah kegadisan apabila berada dibagian liberalisme.

TIKUS

Aku tidak mengerti

MUTI

Aku lebih baik mati ketimbang kegadisan menjadi gaya hidup gila. Kau tahu! Diluar sana banyak sekali gadis gadis yang menjadi racun dunia, entah itu terpaksa atau tidak

TIKUS

Racun?

MUTI

Semoga dengan kematian tidak ada lagi yang dapat mencicipi tubuhku

TIKUS

Kau lupa! Tubuhmu akan dicicipi oleh cacing dan bilatung

MUTI

Itu lebih baik! Bersembunyilah

TIKUS

Ada apa?

MUTI

Ada yang datang

TIBA TIBA DUA SIPIR ITU KEMBALI DATANG

SIPIR I

Hei, dia dating lagi,

SIPIR II

Dan memaksa masuk

MUTI

Dia pasti suruhan hakim itu

SIPIR I

Bukan, dia mengaku dokter

MUTI

Dokter?

SIPIR II

Ya, dia ingin memeriksa kesehatanmu.

MUTI

Untuk apa memeriksaku?

SIPIR I

Setiap tahanan perlu diperiksa kesehatannya, itu peraturan di sini

MUTI

Apa perlu seorang yang mau mati diperiksa kesehatan?

SIPIR I

Mungkin perlu, hey gadis kenapa kamu tidak meminta perlindungan dari presiden, kau belum pantas untuk mati!

MUTI

Presiden pun tidak bisa melawan tuhan, jadi kenapa musti minta tolong kepada yang tidak kekal

SIPIR I

Aku tidak mengerti, gadis! Bagimana prihal dokter itu?

MUTI

Biarkan dia masuk !

SIPIR I

Nah, begitu dong! Setidaknya kau akan bahagia apabila ada yang menjenguk

MUTI

Malahan aku benci kalau ada orang yang sok perhatian kepadaku

SIPIR I DAN SIPIR II PERGI MENINGGALKAN MUTI, MUTI DAN TIKUS ITU KEMBALI MENGOBROL

TIKUS

Mungkin saja itu keluargamu

MUTI

Aku tidak punya keluarga

TIKUS

Mungkin saja itu temanmu

MUTI

Aku tidak punya teman

TIKUS

Atau mungkin dia itu arwah orang tuamu

MUTI

Mungkin, tapi….

TIKUS

Tapi apa?

MUTI

Tidak, kenapa kau mencari makanan seperti itu?

TIKUS

Ya, beginilah menjadi tikus, aku dapat leluasa melakukan apa saja

MUTI

Kau ini seperti tikus kantor yang ada di liriknya iwan fals

TIKUS

Kalau tikus itu tikus kantor yang suka menteror orang orang kecil

TERDENGAR DERAP KAKI, SIPIR I DAN II MEMBAWA USI KE DEPAN SEL MUTI

SIPIR I

Ini orang yang ingin bertemu kau, masuk. Kalau sudah puas kau panggil kita

USI

Baik pak, terimaksih

KEDUA SIPIR ITU PERGI MENINGGALKAN MUTI DAN USI

MUTI

Saya tidak kenal anda dan Ada keperluan apa anda datang kemari?

USI

Bukan maksuku untuk mengganggumu tapi justru aku ingin membantumu

MUTI

pergi

USI

Tenang muti, aku hanya ingin memeriksa kesehatanmu….

MUTI

Kau bukan dokter, kau pasti suruhan hakim bejat itu.

Aku tidak mau siapapun menolongku, katakan sejujurnya, siapa kau seberanya dan ada keperluan apa ?

USI

Aku usi, aku mahasiswi, aku tertarik dengan berita yang mengatakan kalau kau membunuh ayah dan polisi dalam satu malam. Apa sebenarnya yang terjadi, aku yakin kau tidak bersalah.

MUTI

Kau wartawan?

USI

Bukan, aku sudah katakan kalau aku mahasiswa, aku sebaya dengamu

MUTI

Kau kuliah dimana?

USI

Aku kuliah di fakultas sastra

MUTI

Lalu kenapa kau katakan kalau kau dokter?

USI

Agar aku bisa bertemu kau

MUTI

Dasar gila

USI

Siapa?

MUTI

Ya kita semua

USI

Termasuk para penonton?

MUTI

Tentu

USI

Kenapa?

MUTI

Karena kita hidup

USI

Mengapa demikian?

MUTI

Karena hidup adalah siksaan

( USI DUDUK DI RANJANGNYA DAN MUTI DUDUK DI LANTAI )

USI

Ceritakanlah apa yang sebenarnya terjadi?

MUTI

Peristiwa itu sangat menyakitkan, jadi untuk apa diceritakan kembali ( MERENUNG ) aku baru pulang dari sekolah, aku mandi dan selesai mandi

BABAK III

SEBUAH RUMAH, TEPATNYA KAMAR MUTI, MUTI SEDANG MENYISIR DI DEPAN MEJA CERMIN, TIBA TIBA AYAH MUTI DATANG MENGHAMPIRI MUTI DAN LANGSUNG MENCIUM MUTI

MUTI

Ayah!

AYAH

Ibumu mana?

MUTI

Lagi di warung.

MUTI

Ya sudah, muti panggilin dulu ibu ya……

AYAH

Tidak usah, muti! Apa kamu sudah punya pacar?

MUTI

Kok ayah Tanya begitu?

AYAH

Enggak apa apa, kamu itu lebih cantik dari ibu mu

AYAH MULAI MEMBELAI BELAI, MUTI MULAI MENGHINDAR

MUTI

Lepasin yah

AYAH

Jangan sok suci kamu

MUTI

Apa maksud ayah?

AYAH

Kamu jangan pernah bilang siapa pun, atau ibumu akan mati

MUTI

Ayah! Jangan , ayah

AYAH

Ayah sayang kamu, ayah takut ada yang menodai kamu

MUTI

Dasar ayah berengsek, apa begini sikap seorang ayah?

AYAH

Diam kamu, buka baju kamu, cepat

MUTI

Muti tidak akan pernah melayani nafsu bejat ayah, kenapa ayah tidak melampiaskannya kepada ibu?

AYAH

Ibu kamu itu sudah turun mesin, lebih baik kamu layani ayah atau ibu kamu akan mati

MUTI

Tidak akan, ayah sadar ayah,

AYAH

Diam kamu

MUTI

Ayah, jangan ayah! Mulai sekarang aku tak mau mengakui ayah

AYAH

Memangnya apa aku pernah mengatakan kalau aku ayahmu

MUTI

Apa maksud ayah?

AYAH

Aku bukan ayahmu

MUTI

Apa, kau ….bukan …ayahku

AYAH

Kakek kamu menyuruh aku menikah dengan ibu kamu yang pada saat itu sedang hamil, ibumu pembawa sial tua, kakek kamu seorang lurah, dia tidak mau nama rusak oleh kelakuan ibu mu itu

MUTI

Mengapa kamu mau menikahi ibu

AYAH

Karena aku melihat harta ibumu, tapi sekarang aku lebih tertarik kepadamu, saying

MUTI ( AMBIL GUNTING )

Lebih baik kamu pergi

AYAH

Mustinya kau anggap ini sebagai imbalan, aku sudah menjagamu sampai sekarang

MUTI

Kau sudah mau menodaiku, kau bilang melindungi

AYAH

Diam

MUTI

Dasar iblis

AYAH

Kemarilah, ciumi aku saying, akan kuremas payudaramu, akan kugagahi sampai kau terbang tinggi, ibumu sering meminta lagi, hayo saying

MUTI

Dasar setan,

AYAH MEMELUK SAMBIL MENCIUMI TELINGA, MUTI LANGSUNG MENUSUKKAN GUNTING KE PERUT AYAH,

AYAH

Dasar anak durhaka, tolong muti, aku akan mati

AYAH LANGSUNG TERGELETAK DAN MUTI BERLARI.PERGI

BABAK IV

PAK POLISI,. SEDANG MENGOBROL DENGAN TEMANNYA, TIBA TIBA MUTI MASUK KERUANGAN ITU.

MUTI

Pak tolong saya pak! Pak ayah tiri saya ingin memperkosa saya

POLISI I

Tenang dulu bu, WAN, tolong buat laporan

POLISI II

Siap pak!

POLISI II PERGI MENINGGALKAN RUANGAN POLISI I.

POLISI

Coba jelaskan apa yang terjadi?

MUTI

Ayah tiri saya ingin memperkosa saya, dia di rumah sedang mengejar saya Pak

POLISI ITU MENGHAMPIRI MUTI DAN MEMEGANG PUNDAK MUTI

POLISI

Kamu tenang saja, kamu sudah aman disni

MUTI

Maaf pak, saya ingin melapor bukan mau dipegang pegang

POLISI

Saya hanya ingin menenangi

MUTI

Dasar polisi gila, anda ini polisi, mustinya anda bersikap sopan.

POLISI

Begini, kalau ingin melapor anda musti bayar, ya hanya sekedar untuk membeli rokok

MUTI

Pak, saya tidak punya uang sepeserpun, pak bukannya polisi pengayom masyarakat

POLISI

Itu dulu, asal anda tahu, pakai tubuhpun saya bisa terima

MUTI

Gila, memangnya saya pelacur

POLISI

Kamu jangan pernah munafik

MUTI

Anda yang munafik, anda ini ditugaskan untuk melayani masyarakat

POLISI

Itu betul, sekarang ini saya ingin melayani anda, tapi anda sendiri tidak ingin dilayani, uang itu nomor satu dan saya sudah tahu apa pekerjaan masyarakat disni, semuanya pelacur

MUTI MENAMPAR POLISI

MUTI

Ternyata saya salah tempat

POLISI

Mau kemana cantik

POLISI MEMELUK TUBUH MUTI

MUTI

Lebih baik anda lepaskan atau saya berteriak

POLISI

Berteriaklah, ruangan ini memakai peredam suara,

MUTI

Mustinya anda malu kepada baju yang anda pakai

POLISI

Manusia sekarang tidak perlu malu lagi

( POLISI MULAI MENGGERAYANI TUBUH MUTI )

MUTI HANYA DIAM, POLISI SEMAKIN BERGAIRAH, TANPA DIDUGA MUTI MENGAMBIL PISTOL DARI SARUNGNYA DAN LANGSUNG MENODONGKAN PISTOLNYA KE ARAH POLISI

POLISI

Tembak saja, tidak usah khawatir, disini tidak akan ada yang mendengar

MUTI DENGAN GUGUP MENEMBAK KAKI KANANNYA.

POLISI

Maafkan saya, saya khilaf, saya bisa mengatasi semua ini, aku memang salah, kamu tidak perlu bayar kalau ingin melapor, betul , saya tidak bohong

MUTI MENEMBAK KAKI KIRINYA

POLISI

Saya memang salah, itu hanya guyon, mbak, bu, tante jangan bunuh saya, saya hanya becanda, demi tuhan, jangan bunuh saya, saya punya anak dan istri, kalau aku mati nanti siapa yang akan menafkahi mereka

MUTI

Mustinya polisi menjadi penegak hukum bukan menegakkan penis.

MUTI MENEMBAK TEPAT DI DADANYA, MUTI PERGI DAN MENINGGALKAN PISTOL ITU DI MEJA, POLISI TERKAPAR

BABAK V

RODI SEDANG BERSETUBUH DENGAN SITOH, HANYA DESAHAN YANG BERADU MENJADI IRAMA, RODI MEROKOK

SITOH

Rodi! Nanti bagimana kalau aku hamil, apa kamu bertanggung jawab?

RODI

Tentu saja saying, aku akan menjadi ayah dari anak anak kita

SITOH

Tapi

RODI

Tapi kenapa?

SITOH

Tapi kita kan belum sah menjadi suami istri

RODI

Itu masalah gampang

SITOH

Tapi aku takut masuk neraka

RODI

Manusia itu gudangnya dosa, jadi wajar kalau kita melakukan dosa.

SITOH

Tapi …..

RODI

Tapi tapi mulu. Kamu dengar ya, pemerintah memperbolehkan gigituan yang penting memakai kontrasepsi.

SITOH

Jadi pemerintah yang tanggung dosa

RODI

Ya iyalah, seorang kepala negara itu harus mempertanggungjawabkan dunia maupun akhirat.

TIBA TIBA PINTU TERBUKA DAN MUTI MASUK

MUTI

Oh, jadi ini yang kamu lakukan

RODI

Biar aku jelasin dulu sayang, aku khilaf

MUTI

Manusia sekarang sering khilaf, aku hanya ingin tahu kenapa kamu melakukan itu?

RODI

Sayang, kita bisa nanti, lebih baik kamu pulang dulu, nanti aku ke rumah

MUTI

Apa urat malu kamu sudah putus, kalau mau melakukan itu, mengapa tidak menikah

RODI

Lebih baik kamu pulang atau aku akan memutuskan kamu

MUTI

Memangnya kita masih pacaran,

RODI

Cepat keluar

MUTI

Dasar perempuan bodoh, kamu mau saja melakukan itu, dia itu bukan suami kamu, bukannya kamu sitoh?

SITOH

Maafkan saya muti, saya khilaf, saya baru sadar, tapi saya melakukannya memakai kontrasepsi, pasti tidak akan hamil.

bukanya pemerintah membolehkan melakukan ini asal kita memakai kontrasepsi

MUTI

Apa yang akan kamu berikan kepada suami kamu nanti

RODI

Sudahlah, lebih baik kamu pulang atau…

MUTI

Atau apa?

RODI

Kamu akan terima akibatnya, aku tahu rahasia keluarga kamu, ayah kamu yang tolol itu sudah mengatakan kepada saya semuanya, dia itu bukan ayah kamu, kamu ini anak jadah, ayah kamu itu seorang polisi yang suka….

MUTI

Polisi?

RODI

Ya, dia kepala polisi di kapolsek ini

MUTI

Apa!

RODI

Siapa yang ingin bercinta dengan anak jadah seperti kamu

TERDEGAR DARI LUAR SIRINE,

BEBERAPA POLISI LANGSUNG MASUK, MUTI, RODI, DAN SITOH KAGET BUKAN MAIN

POLISI III

Angkat tangan kalian

SEMUA ANGKAT TANGAN

POLISI III

Borgol

SITOH

Saya tidak salah pak, saya hanya kebetulan disini, apa salah kami pak

POLISI IV

Pria ini Bandar narkoba, dan dia anggota geng motor dan dua hari yang lalu dia membunuh tukang roti bakar. bawa mereka semua.

RODI

Saya hanya pengedar pak, saya bukan Bandar pak, pak bukannya bos sudah bayar uang keamanan

POLISI V

Kamu bisa jelaskan di kantor polisi

SITOH

Pak, muti tidak salah pak, pria itu memang pengadar pak

POLISI VI

Wanita ini sudah membunuh ayah tirinya dan sorang polisi

RODI

Apa?

MUTI, SITOH DAN RODI DIBAWA KE KANTOR POLISI

BABAK VI

RUANGAN PENJARA YANG BECEK, LEMBAB, BANYAK TIKUS, KECOAK, MUTI DUDUK DI LANTAI SAMBIL MENULIS DI LANTAI. MUTI MENGAJAK SEEKOR TIKUS BICARA

USI

Jadi polisi yang kamu bunuh itu ayah kandung kamu

MUTI

( mengangguk )

USI

Kenapa kamu tidak mau meminta kasasi?

MUTI

Aku tidak akan pernah meminta kasasi, sekarang atau nanti sama saja, teman teman saya semua keluar dari sini karena meminta kasasi dan mereka membayar para hakim bejat itu.

USI

Aku akan Bantu kamu keluar dari sini

MUTI

Tidak usah

USI

Kamu tidak bersalah

MUTI

Besok hukuman mati menanti aku, kebenaran tidak akan pernah mati, tak ada bedanya kebenaran dan kesalahan kalau hukum itu sendiri bermaterai.

Pulang lah, aku ingin istirahat

USI

Baik, terima kasih atas semuanya, aku pulang dulu

USI KELUAR DAN MUTI HANYA DUDUK, LAMPU MULAI MEREDUP

BABAK VII

SEBUAH PERPUSTAKAAN, USI TERTIDUR DI MEJA, TIBA TIBA SEORANG PENJAGA PERPUSTAKAAN MENGHAMPIRI USI

PENJAGA

Mbak, mbak…

USI BANGUN DAN DUDUK

USI

Maaf mas, saya ketiduran

PENJAGA

Tidak apa apa. Maaf mbak, perpustakaannya mau tutup, sudah senja